Senin, 01 Juli 2013

Legenda Putri Tujuh Asal Kota Dumai

Dulu, Dumai hanyalah sebuah dusun nelayan yang sepi, berada di pesisir Timur Propinsi Riau, Indonesia

Ada dua tradisi yang sejak lama berkembang di kalangan masyarakat kota Dumai yaitu tradisi tulisan dan lisan. Salah satu tradisi lisan yang sangat populer di daerah ini adalah cerita-cerita rakyat yang dituturkan secara turun-temurun. Sampai saat ini, Kota Dumai masih menyimpan sejumlah cerita rakyat yang digemari dan memiliki fungsi moral yang amat penting bagi kehidupan masyarakat, misalnya sebagai alat pendidikan, pengajaran moral, hiburan, dan sebagainya. Salah satu cerita rakyat yang masih berkembang di Dumai adalah Legenda Putri Tujuh. Cerita legenda ini mengisahkan tentang asal-mula nama Kota Dumai.  

Minggu, 23 Juni 2013

Kerajaan Keritang , Indragiri

Selamat Datang Di Keritang
Sejarah Keritang tidaklah banyak yang dapat diketahui jelas. Nama Keritang berasal dari kata Akar Itang. Itang ialah sebangsa tumbuh-tumbuhan yang banyak terdapat di sepanjang Sungai Gangsal. Akar-akar dari tumbuh-tumbuhan tersebut di atas begitu banyak di tebing-tebing sungai sehingga menyulitkan bagi perjalananan. Dari kata-kata akar dan itang terbentuklah Karitang, yang lama-lama kelamaan kebiasaan orang Melayu suka mempermudah sesuatu ucapan kata tersebut menjadi Karitang dan akhirnya menjadi Keritang.

Dalam Negarakertagama,

Senin, 17 Juni 2013

Dinasti Lingga Dari Tanah Gayo Aceh

Marga Lingga merupakan marga yang berasal dari Suku Batak. Kebanyakan dari marga Lingga hidup disekitar Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, dan Kabupaten Simalungun. Oleh karena itu ada sebagian dari marga Lingga yang mengaku sebagai keturunan Suku Simalungun. Karena mereka telah lama tinggal disekitar tanah Simalungun.

Minggu, 16 Juni 2013

Kerajaan Riau - Lingga

Sultan Mahmud Syah di Istana Lingga
Pada Zaman dahulu asal usul sebuah kerajaan Melayu di Lingga yang berpusat di Kota Daik sebagai Negara Kesultanan Johor-Pahang-Riau-Lingga. Sultan Mahmud Syah II (1685 – 1699) adalah Sultan Johor-Riau-Lingga-Pahang atau kemaharajaan melayu yang ke-10. Ia adalah keturunan sultan-sultan Malaka, sultan ini tidak mempunyai keturunan, untuk penggantinya dicarilah dari keturunan Datuk Bendahara Paduka Raja Tun Abdul Jalil yang diberi gelar Sultan Mahmud Syah III. Pada masa ini sultan Mahmud Syah III masih sangat muda jadi yang menjalankan pemerintahan ialah yang dipertuan muda Daeng Kamboja yang dipertuan Muda III, jadi ialah yang paling berkuasa di kemaharajaan di Melayu Lingga.

Jumat, 14 Juni 2013

Sekilas Tentang Raja Parameswara

Ilustrasi Parameswara
Sebenarnya ada beberapa versi mengenai sejarah Parameswara. Sedikitnya yang saya ketahui ada 3 versi sejarah.

Versi pertama menurut Sejarah Melayu yang dikarang oleh Tun Sri Lanang adalah bahwa keturunan raja-raja Sriwijaya telah menjadi pemimpin di Temasek (Singapura) semenjak dari tahun 1324 M. Dan Parameswara merupakan  Raja Temasek yang terakhir dari keturunan Sriwijaya. Parameswara memimpin Temasek sekitar pada tahun 1399-1401 M sebelum akhirnya kerajaan Majapahit menyerang Temasek. Parameswara yang kalah akhirnya melarikan diri ke Semenanjung Malaysia bersama beberapa pengikutnya.

Versi kedua yang berasal dari cerita sejarahwan Portugis Tome Pires adalah Parameswara merupakan Raja Palembang yang menggantikan ayahnya, Raja Sam Agi. Namun tidak berapa lama setelah itu kerajaan Palembang diserang oleh Majapahit yang dipimpin oleh Raja Batara.

Imperium Melayu Riau

Imperium Melayu Riau adalah penyambung warisan Sriwijaya. Kedatangan Sriwijaya yang mula-mula sejak tahun 517 s/d 683 dibawah kekuasaan Melayu, dengan meliputi daerah Sumatera tengah dan selatan. Sriwijaya-Sailendra bermula dari penghabisan abad ke 7 dan berakhir pada penghujung abad ke 12. Kemaharajaan Melayu yang dimulai dari - Kerajaan Bintan-Tumasik abad 12-13 M dan kemudian memasuki periode Melayu Riau yaitu - zaman Melaka abad 14-15 m, - zaman Johor-Kampar abad 16-17 m, - zaman Riau-Lingga abad 18-19M

Paramesywara atau Iskandar Syah dikenal dengan gelar Sri Tri Buana, Maharaja Tiga Dunia (Bhuwana, Kw, Skt berarti dunia), seorang pangeran, keturunan raja besar. Ia sangat berpandangan luas, cerdik cendikia, mempunyai gagasan untuk menyatukan nusantara dan akhirnya beliaulah pula yang membukakan jalan bagi perkembangan islam di seluruh nusantara. 

Paramesywara adalah keturunan

Kamis, 13 Juni 2013

Asal Kata RIAU

      Nama Riau menurut Hasan Junus, setidaknya ada tiga kemungkinan asal usul penyebutannya. Pertama, toponomi Riau berasal dari penamaan orang Portugis rio yang berarti sungai. Kedua, tokoh Sinbad al-Bahar dalam kitab Alfu Laila Wa Laila menyebut riahi untuk suatu tempat di Pulau Bintan, seperti yang pernah dikemukakan oleh almarhum Oemar Amin Hoesin dalam pidatonya ketika terbentuknya Provinsi Riau. Ketiga, diambil dari kata rioh atau riuh yang berarti hiruk-pikuk, ramai orang bekerja. Dari ketiga kemungkinan di atas, kata rioh atau riuh merupakan hal yang paling sangat mendasar penyebutan nama Riau.
Negeri Riau Abad 16 ... Klik untuk memperbesar gambar..

      Nama Riau yang berpangkal dari